Selasa, 11 Oktober 2011

SAP Cara menggosok gigi yang benar


SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


  1. TOPIK                       : PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
  2. SUB TOPIK              : Cara Menggosok Gigi yang Benar
  3. TUJUAN                   :
Tujuan Umum             : Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 60 menit diharapkan peserta didik mampu mengetahui bagaimana cara menggosok gigi yang benar.
Tujuan Khusus            :
1.       Peserta didik  mengetahui pengertian gigi sehat.
2.      Peserta didik  mampu mengetahui cara merawat gigi berlubang.
3.      Peserta didik mampu mengetahui tanda dan gejala gigi berlubang.
4.      Peserta didik mampu mengetahui cara merawat gigi yang tepat.
5.      Peserta didik mampu mengetahui mengapa gigi bisa berlubang
6.      Peserta didik mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar.
  1. WAKTU        : 27 Mei 2010
  2. TEMPAT       : Sekolah Dasar Negeri I Pringtutul
  3. SASARAN     : Siswa-siswi kelas 1-6
  4. METODE      :
·         Ceramah
·         Tanya Jawab
·         Demonstrasi
  1. MEDIA          :
1.      Lembar Balik
2.      Phantom gigi
3.      Sikat Gigi
4.      Pasta Gigi
5.      Gelas Plastik
6.      Ember
7.      Gayung
8.      Tissue

  1. PELAKSANA  :
1.      Penyaji        :
2.      Illustrator    :
3.      Notulen        :
4.      Moderator   :
5.      Fasilitator    :
  1. MATERI                                     : Terlampir
  2. STRATEGI PELAKSANAAN
NO
Tahap
Kegiatan penyuluhan
Kegitan peserta

1
Pendahuluan (10 menit)
1.    Perkenalan
2.    Kontrak waktu
Memperhatikan

2
Penyajian
(30 menit)
1.      Menyebutkan pengertian gigi sehat
2.      Menyebutkan cara merawat gigi berlubang.
3.      Menyebutkan tanda dan gejala gigi berlubang
4.      Mengetahui cara merawat gigi yang benar
5.      Mengetahui mengapa gigi bisa berlubang
6.      Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar
Memperhatikan
Mengerti

3
Penutup
(10 menit)
1.      Fasilitator mengulang kembali materi yang telah disampaikan
2.      Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan
3.      Meminta  peserta mendemonstrasikan cara menggosok gigi
Menyimpulkan
Menjawab


  1. EVALUASI   :
    1. Mampu mengetahui pengertian Gigi Sehat.
    2. Mampu mengetahui cara merawat gigi berlubang.
    3. Peserta mampu tanda gejala gigi berlubang.
    4. Peserta mampu mengetahui cara merawat gigi yang tepat.
    5. Peserta mampu mengetahui mengapa gigi bisa berlubang.
    6. Peserta didik mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar .



























SAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA ANAK


SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


  1. TOPIK                                    :
  2. SUB TOPIK               : Penanganan terjadinya kejang demam pada Anak
  3. TUJUAN                    :
Tujuan Umum             : Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 60 menit diharapkan masyarakat khusus ibu-ibu mampu mengetahui bagaiman pencegahan terjadinya kejang demam pada Anak agar tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tujuan Khusus            :
1.      Masyarakat (ibu-ibu) mengetahui apa yang dimaksud dengan kejang demam
2.      Masyarakat (ibu-ibu) mengetahui tanda dan gejala kejang demam pada anak
3.      Masyarakat (ibu-ibu) mengetahui bagaimana penanganan yang harus diberikan pada saat anak mengalami kejang demam
4.      Masyarakat (ibu-ibu) mengetahui mekanisme terjadinya kejang demam
5.      Masyarakat  (ibu-ibu) mengetahui cara alternative yang digunakan saat anak mengalami kejang demam
6.      Masyarakat (ibu-ibu) mengetahui bagaimana sikap dalam menghadapi anak dengan kejang demam
7.      Masyarakat (Ibu-ibu) mengetahui pola hidup bersih dan sehat sangat berpengaruh pada proses terjadinya kejang demam
  1. WAKTU         : 25 November 2010 pada pukul 08.30 s/d 10.00
  2. TEMPAT        : Desa Kruwed RT03/RW01
  3. SASARAN     : Masyarakat khususnya ibu-ibu
  4. METODE       :
·         Ceramah
·         Tanya Jawab
·         Demonstrasi


  1. MEDIA           :
1.            Leaflet
2.            Botol aqua bekas yang dibuat sebagi tempat cuci tangan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat
3.            Speaker aktif untuk memutar video penanganan kejang demam pada anak
4.            LCD dan Layar LCD
5.            Mix
6.            Camera digital untuk pendokumentasian



















PELAKSANA            :
1.      Penyaji         : Siti Muharomah
2.      Illustrator     : Susanti Nur Oktama
3.      Notulen        : Sri Wahyuni
4.      Moderator    : Siti Robiah
5.      Fasilitator     : Satria Agung dan Slamet Pamuji
  1. MATERI         : Terlampir
  2. STRATEGI PELAKSANAAN
JAM/WAKTU
TAHAP
RESPON
5 Menit
Orientasi
·         Memberi salam
·         Mengingatkan kontrak
·         Menjelaskan maksud dan tujuan
·         Menanyakan kesediaan
·         apersepsi

Menjawab salam
Peserta ingat dengan kontrak
Kooperatif,peserta mengerti tujuan
Klien bersedia

Klien mampu menjawab pertanyaan
20 Menit
Kerja
·         menjelaskan pengertian polio
·          

Klien mendengarkan penjelasan
5 Menit
Terminasi
·         Melakukan evaluasi

·         Memberi salam penutup

Peserta mampu menjawab pertanyaan
Menjawab salam

EVALUASI   :
1.      Evaluasi Persiapan
a.       Materi sudah siap 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
b.      Media sudah siap 2hari sebelum penkes
c.       Undangan sudah diedarkan 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
d.      Tempat sudah siap 2hari sebelum penkes
e.       SAP sudah siap 2hari sebelum penkes
2.      Evaluasi Proses
a.       75% peserta datang tepat waktu
b.      Audiens memperhatikan pendidikan kesehatan dari pembelajaran
c.       Media dapat digunakan dengan baik
3.      Evaluasi Hasil
a.       Apa yang dimaksud dengan kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
b.      Sebutkan tanda dan gejala kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) dapat menyebutkan beberapa tanda dan gejala kejang demam dari yang telah dijelaskan oleh narasumber
c.       Bagaimana penanganan kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
d.      Bagaimana mekanisme terjadinya kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) mengerti mekanisme terjadinya kejang demam
e.       Cara alternative apa yang baik digunakan dalam penanganan kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) menjelaskan cara alternative yang digunakan saat anak mengalami kejang demam
f.       Bagaimana sikap kita dalam mengetahui jika anak kita mengalami kejang demam?
·         Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjelaskan cara mengahadapi ketika anak mengalami kejang demam
g.      Bagaimana cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan?
·         Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab serta menjelaskan pola hidup bersih dan sehat serta fungsinya

MATERI
DEFINISI
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak–anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat bermacam–macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum .
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002).
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.
PENYEBAB KEJANG DEMAM
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
1.      Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2.      Riwayat kejang demam dalam keluarga
3.      Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
4.      Riwayat demam yang sering
5.      Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut, exantema  subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih (Goodridge, 1987; Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan kejang demam.
6.      Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7.      Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8.      Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
9.      Gabungan dari faktor-faktor diatas.
TANDA DAN GEJALA
·         Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
·         Bola mata berputar ke arah belakang kepala
·         Pernafasan bermasalah
·         Hilang kesadaran
·         Mengompol
·         Muntah
·         Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 102 F/ 38.5 C

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
Menurut Livingstone (1970), membagi kejang demam menjadi dua :
1. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
- Umur anak ketika kejang antara 6 bulan & 4 tahun
- Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 15 menit
- Kejang bersifat umum, frekuensi kejang bangkitan dalam 1th tidak > 4 kali
- Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam
- Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
- Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan
2. Epilepsi yang diprovokasi demam
Diagnosisnya :
- Kejang lama dan bersifat lokal
- Umur lebih dari 6 tahun
- Frekuensi serangan lebih dari 4 kali / tahun
- EEG setelah tidak demam abnormal
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
1. Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
- Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
- Kejang bersifat fokal/multipel
- Didapatkan kelainan neurologis
- EEG abnormal
- Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
- Temperatur kurang dari 39 derajat celcius
2. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
- Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
- Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
- Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
- Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
- Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
- Temperatur lebih dari 39 derajat celcius
3. Kejang demam berulang
Diagnosisnya :
- Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam
(Soetomenggolo, 1995)
Saat anak mengalami Kejang Demam, hal hal penting yang harus kita lakukan antara lain :
  1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
  2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau tajam
  3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir keluar darimulut
  4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri.
  5. Hubungi dokter anak anda
  6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan.   Jangan memegang anak untuk melawan kejang
Pencegahan
            Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
            Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya berikan acetaminophen (Tylenol, others) atau ibuprofen (advil, motrin, others) begitu anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome.       
            Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.
     

SAP KEJANG DEMAM


SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)


  1. TOPIK                       : Kejang Demam
  2. SUB TOPIK              :
  3. TUJUAN                   :
Tujuan Umum             : Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 20 menit diharapkan peserta didik mampu mengetahui bagaimana cara perawatan kejang demam.
Tujuan Khusus            :
1.       Peserta didik  mengetahui pengertian kejang demam
2.      Peserta didik mampu mengetahui cirri-ciri anak kejang demam
3.      Peserta didik mampu mengetahui tindakan pertama bila anak kejang demam
  1. WAKTU        : 29 oktober 2010
  2. TEMPAT       : bangsal melati RSUD Kebumen
  3. SASARAN     : ibu-ibu klien RSUD Kebumen
  4. METODE      :
·         Ceramah
·         Tanya Jawab
·         Demonstrasi
  1. MEDIA          :
1.      Lembar Balik
  1. PELAKSANA  :
1.      Penyaji        : Rokmawati
2.      Illustrator    : Rizka windarti
3.      Notulen        : Rokhayatun
4.      Moderator   : Rizki adtya p
5.      Fasilitator    : Rendy purnomo

  1. MATERI          : Terlampir

  1. STRATEGI PELAKSANAAN
NO
Tahap
Kegiatan penyuluhan
Kegitan peserta

1
Pendahuluan (3 menit)
1.    Perkenalan
2.    Kontrak waktu
Memperhatikan

2
Penyajian
(10 menit)
1.      Menyebutkan pengertian kejang demam
2.      Menyebutkan ciri-ciri anak kejang demam.
3.      Menyebutkan tindakan pertama bila anak kejang demam
4.      Mengetahui cara
5.      Mengetahui
Memperhatikan
Mengerti

3
Penutup
(7 menit)
1.      Fasilitator mengulang kembali materi yang telah disampaikan
2.      Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan
3.      Meminta 
Menyimpulkan
Menjawab


  1. EVALUASI   :
    1. Mampu mengetahui pengertian kejang demam
    2. Mampu mengetahui ciri-ciri anak kejang demam
    3. Peserta mampu mengetahui tindakan pertama bila anak kejang demam.
    4. Peserta mampu mengetahui
    5. Peserta mampu mengetahui

A.      PENGERTIAN
Kejang demam adalah suatu bangkitan kejang akibat demam yang ditimbulkan oleh infeksi diluar otak yang menimbulkan panas ( kenaikan suhu tubuh : diatas 380C/ rektal )
Walaupun hal ini sangat mengkhawatirkan  bagi orang tua, kejang seperti ini umumnya singkat dan jarang menimbulkan masalah.

B. Apa ciri – ciri anak saya dikatakan kejang demam ?

1.    Terdapat 2 golongan kejang demam yaitu :
Kejang demam sederhana dengan  
kriteria :
 Usia antara 6 bulan hingga 4 tahun
 Serangan kejang hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit
 Kejang bersifat umum ( seluruh tubuh )
 Kejang timbul dalam 16 jam pertama sesudah timbulnya demam/panas tinggi
 Pemeriksaan susunan syaraf sebelum dan sesudah kejang tidak menunjukan kelainan
 Pemeriksaan rekam otak ( EEG ) yang dilakukan minimal 1 minggu setelah suhu tubuh normal tidak menunjukan kelainan.
 Frekuensi bangkitan kejang tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun

2.   Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang pada suhu yang lebih rendah, maka digolongkan dalam epilepsi yang dicetuskan demam







C. Bagaimana tindakan pertama jika anak saya kejang ?
1.    Saat kejang berlangsung :
 Pertahankan sikap tenang
 Baringkan anak ditempat yang aman agar tidak ada kemungkinan jatuh dan jauhkan benda berbahaya yang ada disekitar anak.
 Miringkan anak
 Keluarkan sisa makanan seperi roti, permen dan sebagainya yang mungkin ada dimulut anak
 Lepaskan pakaian / ikatan pada tubuh supaya anak bisa bernafas dengan leluasa.
 Longgarkan pakaian disekitar kepala dan leher
 Jangan menahan gerakan anak seperti memegang tangan dan kaki yang terlalu kuat.
3.   Turunkan suhu tubuh segera dengan kompres air hangat suam suam kuku secara efektif :
 Sediakan air hangat dalam waskom serta handuk kecil minimal 6 buah
 Letakkan 5 handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama pada daerah kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha kanan kiri.
 1 handuk kecil disiapkan untuk menganti secara teratur dan terus menerus mulai dari kepala, leher dan seterusnya.




KERANGKA SAP


SAP
(  SATUAN ACARA PENYULUHAN )
A.Topik                                                    :
 B.Sasaran                                              :
C.Tujuan                                                  :
a.TIU( Tujuan Instruksional Umum)
b.TIK( Tujuan Instruksional khusus)
-
-

D.Waktu                                                  :
E.Media                                                   :
METODA
F.Pelaksana                                            :
H.Strategi Pelaksanaan                      :
No
Kegiatan pelaksana
Audien
Media
ket
1
Pendahuluan
-
-



2
Penyajian




3
Penutup





I.Evaluasi                    :